Jumat, 04 Oktober 2013

 mungkin bukan hal yang baru lagi bagi para peternak burung. di bawah ini adalah cara ternakacer, adapun perihal yang butuh di perhatikan didalam ternak se ekor burung kacer merupakan seperti berikut ini :



1. Kandang ternak

Yang butuh di perhatikan didalam adalah pembuatan kandang ternak merupakan ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm serta tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180 ? dikarenakan ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin memiliki lebar standar 90 cm.


Untuk rangka kandang sebaikny dari kayu balo, pemakaian kayu ini sangat mengingat karakter kayu yang keras, insyaallah tahan pada serangan rayap atau cuaca serta harga nya relatif  sangat lebih murah daripada kayu jati atau yang lainya.



Kriteria yang sangat ideal untuk sesuatu cara ternak burung kacer yaitu adalah :


a. tumbuh-tumbuhan


b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air


c. area pakan serta minum


d. pangkringan


e. glodok sarang


f. tulang sotong


2. indukan burung


Mutu yang bagus indukan kacer memiliki dampak pada mutu anakannya, oleh karena itu, indukan kacer sebaiknya dipilih yang memiliki mutu berkualitas bagus yang cirinya lebih kurang seperti berikut :


 - tidak cacat dengan fisik(sakit)


 - wujud badan yang besar serta panjang


 - gerakkan gesit, enerjik, serta sorot mata tajam


 - sudah memasuki periode birahi ( kurang lebih diatas 10 bln. )


 - rajin berkicau (gacor)



catatan :


a. indukan jantan bisa dapat datang dari tangkapan muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan


b. indukan betina harus diusahakan melacak indukan betina yang telah jinak, umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th. ke atas.



3. Penjodohan


Masukkan calon indukan yang jantan ke didalam kandang penangkaran, lantas masukkan calon indukan yang betina kedalam sangkar harian lantas tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau bisa juga masukkan sangkar harian tersebut ke didalam kandang penangkaran, lantas diamati sampai ke-2 calon indukan itu terlihat akur dan harmonis, karena didalam perihal ini si jantan dapat berkicau terus-terusan serta ditanggapi oleh si betina yang mengamati dan hinggap di dasaran sangkar sembari ngleper-ngleper. dan jika telah adanya sinyal tanda layaknya perihal tersebut baru si betina dilepas ke kandang penangkaran tersebut.


4. Periode bertelur


Sesudah indukan digabung tidak begitu lama si betina dapat bertelur, umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir, janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong amat sangat menolong didalam sistem pembuatan cangkang telur agar menjadi kuat.


5. Pengeraman


Periode pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar sepanjang 14 hari semenjak telur pertama dikeluarkan.


6. Periode penetasan


Sesudahnya burung kacer mengerami telurnya sepanjang 14 hari, jadi telur dapat menetas. perhatian : untuk tahu apakah telur burung kacer telah menetas atau belum baiknya dengan lihat keadaan lingkungan kandang lebih kurang adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidaknya, baiknya  untuk jaga-jaga sesudah usia pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi rutin mengecek telurnya, andai kata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.


7. Meloloh


Pada saat indukan meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat hongkong, kroto ) tiap-tiap pagi, siang berikan10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si anakan keluar dari glodok serta sampai akan makan sendiri.


Umumnya anakan kacer usia 3 minggu telah dapat keluar glodoknya usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya, namun untuk dapat makan sendiri usia 5 minggu. anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang



8. Mensapih anak


Mensapih anak saat si anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai mematuki anak saat anak mendekat, itu tandanya si indukan telah akan bertelur lagi.


Sesudah perihal tersebut, segeralah si anak disapih dari indukan didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap pagi serta sore diberi kroto atau jangkrik yang kecil yang digabung dengan voor halus. untuk burung hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.

slamat mencoba dan mudah mudahan anda sukses.........

0 komentar:

Posting Komentar